Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Markus 12:30-31

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Showing posts with label RENUNGAN KHUSUS. Show all posts
Showing posts with label RENUNGAN KHUSUS. Show all posts

Friday, August 2, 2019

MENGHORMATI KRISTUS SEBAGAI TUHAN


1 Yohanes 5:13
"Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal."

Terdapat perbedaan yang besar antara sekedar tahu tentang Yesus dengan percaya penuh kepada-Nya. Perbedaannya bukan hanya sejauh timur dari barat, lebih jauh dari itu yaitu sejauh sorga dari neraka. Karenanya penting untuk kita memahami pengertian "percaya" dengan tepat, agar dapat berjalan dengan tepat. 'Percaya' adalah keyakinan yang sungguh akan suatu hal. Orang yang mempercayai Yesus berarti memiliki keyakinan yang kokoh kepada Yesus Kristus. Salah satu implikasi dari orang yang percaya Yesus adalah menghormati Yesus sebagai Tuhan atas hidupnya. Bagaimana orang bisa menghormati Tuhan dalam hidupnya? Orang tersebut harus memiliki pandangan yang benar mengenai siapa yang disebutnya sebagai Tuhan. Jika memandang Tuhan hanya sebagai sebuah sebutan tanpa arti, sulit sekali menghormati-Nya. Perspektif akan menentukan sikap.

Siapakah Tuhan?
Kata 'Tuhan' dalam Alkitab Indonesia diterjemahkan dari kata 'Lord' (Inggris) yang diambil dari kata Yunani 'kurios' memiliki beberapa arti:
1.        Tuan - Pemilik
Kata 'Kurios' berarti 'pemilik' yang digambarkan seorang tuan yang memiliki budak. Seorang budak tidak berkuasa atas dirinya lagi, keseluruhan hidupnya berada di bawah kuasa tuannya. sebagai budak dia hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh tuannya. Tidal ada kata "tidak" atas perintah dari tuannya.

Seorang budak akan menghormati tuannya karena dia adalah milik dari tuan tersebut. Mengapa orang itu menjadi budak dari tuannya? Karena tuan itu membelinya. Hukum pada waktu itu memungkinkan seseorang yang miskin menjual dirinya dan menjadi budak. Dia akan bekerja dan mendapat makan di rumah tuannya. Sebaliknya dia akan menaati semua perintah keluarga tuannya. Seorang budak akan menghormati tuannya sedemikian rupa karena dia sadar bahwa dia adalah milik tuannya. Alkitab menyatakan bahwa semua manusia sudah jatuh ke dalam dosa. "Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu. sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa...." (Yohanes 8:34)

Dosa bukan hanya suatu perbuatan. Dosa adalah suatu posisi atau status seseorang yang ada di bawah perhambaan atau perbudakan. Dan selanjutnya orang yang menjadi hamba dosa akan menaati apa yang diperintahkan oleh tuannya yaitu dosa. Ini akan muncul dalam perbuatan-perbuatan dosa. Tuhan Yesus mati di kayu salib untuk menebus manusia dari perbudakan dosa. Peristiwa salib adalah proses pembelian manusia dengan harga yang lunas. Secara hukum, Yesus adalah Pemilik (Tuan) baru setiap orang yang percaya. Orang percaya perlu menyadari bahwa dia adalah orang berdosa yang sekarang memiliki Tuan yang baru. Dia harus bersyukur atas pembelian tersebut dan mewujudkan rasa hormat kepada Yesus dengan menaati semua perintah-Nya. Tanpa menyadari ini, orang-orang sulit untuk menghormati Tuhan.

2.        Raja yang Berkuasa
Orang yang hidup dalam sebuah Kerajaan mengerti bagaimana menghormati raja mereka. Bukan hanya menghormati, rakyat bahkan menyembah raja karena posisinya. Orang tua akan mengajarkan kepada anak-anaknya bagaimana memiliki rasa hormat kepada raja. Raja adalah pemimpin mereka, berkuasa atas hidup mereka dari lahir sampai meninggal. Menghormati raja adalah sesuatu yang harus dilakukan.
Kristus adalah Raja atas segala sesuatu. Kita yang ditebus oleh darah Kristus adalah rakyat dari Kerajaan Allah. Kita bersyukur dipindahkan dari kerajaan kegelapan dan menjadi warga Kerajaan Allah oleh kemurahan hati Sang Raja. Dan pada akhirnya akan hidup bersama dengan Sang Raja sampai selama-lamanya. Yang patut dilakukan warga Kerajaan adalah menyembah Raja sebagai wujud dari penghormatan. Sebagai orang percaya akan sulit menghormati Kristus jika tidak memiliki sudut pandang ini.

3.        Allah - Sang Mesias
Manusia yang hidup dalam dosa sejak Adam dan Hawa, tidak memiliki jalan keluar dari dosa selain Mesias yang dijanjikan. Perjanjian Lama menubuatkan tentang kedatangan Mesias yang akan menyelamatkan manusia dari dosa dan segala akibat yang timbul karenanya. Orang Israel dalam Perjanjian Lama mclakukan apa yang tertulis dalam Taurat, mereka mengerjakan semua sistem korban sebagai bagian ibadah mereka. Namun mereka belum mengerti apa hakekat yang sebenarnya. Mereka tidak menyadari apa yang mereka kerjakan adalah gambaran dan nubuatan tentang Mesias.

Kedatangan Yesus, Sang Mesias itu menjadi satu-satunya jalan keselamatan manusia dari dosa. Karya keselamatan ini kurang dihargai kalau orang tidak mengerti konsekuensi dari dosa yaitu kematian kekal. Orang hanya menyadari akibat dosa atau kesalahannya, timbullah kesulitan-kesulitan di dalam kehidupan sehari-harinya. Akibat jangka panjang seringkali tidak disadari, apalagi pekerjaan roh-roh jahat yang membuat orang tidak fokus dengan kekekalan. Anugerah Allah yang menyelamatkan orang percaya harus diresponi dengan hati yang sungguh beryukur.

Bagaimana Kita Menghormati Kristus sebagai Tuhan?
1.    Dengan memberikan Tuhan kehormatan untuk mengarahkan pilihan-pilihan yang penting dalam kehidupan kita.
2.        Dengan mendedikasikan semua prestasi kita untuk kemuliaan Tuhan.
3.        Dengan menjaga kehidupan kita supaya tetap layak menyandang nama-Nya.
4.        Dengan mengucap syukur dalam segala keadaan yang Tuhan izinkan kita alami.
5.        Dengan selalu mengagungkan Dia dalam pujian dan penyembahan.

Orang yang percaya Kristus akan menghormati Kristus sebagai Tuhan yang sudah menebus dari perbudakan dosa, menyelamatkan dari maut dan menjadi warga dari Kerajaan Allah. Penghormatan diwujudkan dengan ibadah dan dalam kehidupan sehari-hari yang berpegang pada Firman Tuhan.

Sumber: Warta GBI Pelita Nusantara.
Share:

Sunday, April 22, 2018

MENJAGA KASIH MULA-MULA

"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah." (Wahyu 2:1-7)

Mengapa Yesus sampai mencela mereka? Apakah kasih mula-mula menjadi sangat penting bagi Yesus, bahkan melebihi segala pekerjaan/pelayanan yang telah jemaat lakukan dengan tidak mengenal lelah?

Kasih menjadi sangat penting bagi Tuhan Yesus karena ini berbicara mengenai diri Tuhan Yesus. Ketika seseorang dikatakan “meninggalkan kasih mula-mula”, itu bukan hanya sekedar perasaan emosional belaka, namun memiliki pengertian yang dalam bahwa orang tersebut telah menjauh dari Tuhan Yesus sendiri. 1 Yohanes 4:8 berkata, Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Aktifitas yang sangat tinggi dalam melakukan pekerjaan/pelayanan kepada Tuhan dan jemaat-Nya harus dilandaskan pada kasih kepada Kristus; bukan karena identitas suatu Gereja, bukan karena hal tersebut memberikan perasaan enak bagi kita, bukan juga untuk mencari pujian dan penghargaan dari orang lain. Motivasi utama kita dalam bekerja dan melayani adalah karena Tuhan Yesus mengasihi kita dan kita mengasihi Tuhan Yesus. Saat kita kehilangan fokus dan motivasi dasar ini maka lambat laun pasti kita akan menjauh dari Dia dan akhirnya berfokus pada diri sendiri.

Tuhan Yesuslah yang memperlengkapi jemaat dengan kekuatan dan karunia roh yang dibutuhkan untuk berkarya di atas muka bumi ini. Namun itu semua tidak ada artinya jika jemaat melakukannya tanpa didasari kasih kepada Tuhan. Pesan yang sama juga telah didengungkan oleh Rasul Paulus dalam 1 Korintus 13:1-4 bahwa tanpa kasih, maka segala pekerjaan/pelayanan yang kita klaim untuk Tuhan dan jemaat-Nya; serta semua karunia yang kita terima dari pada-Nya menjadi hal yang tidak ada gunanya. Tuhan Yesus mengingatkan kita, agar jangan sampai lupa bahwa alasan utama kita melayani-Nya yaitu karena Ia sudah terlebih dahulu mengasihi kita.

Kasih menjadi penting bagi Tuhan karena itu juga berbicara tentang bagaimana kita hidup dengan sesama anak-anak-Nya yang lain. Kehidupan anak-anak Tuhan haruslah di dasarkan kasih-Nya kepada kita. Kasih yang sama yang kita terima dari Tuhan, kini dipraktekkan kepada sesama orang percaya. Meninggalkan kasih mula-mula adalah hal yang buruk bagi setiap orang percaya oleh karena hubungan yang terjadi adalah hubungan semu, yang selalu mengharapkan pamrih. Ini adalah hal yang sangat tidak disukai oleh Tuhan. Rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 4:19-21 berkata, Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” Ayat ini berbicara dengan sangat gamblang; bahwa kita tidak dapat meng-klaim diri kita mengasihi Allah tetapi membenci saudara seiman dan demikian juga sebaliknya.

Bagaimana cara kita tetap pada KASIH MULA-MULA, bahkan terus bertambah dalam kasihnya kepada Tuhan dan sesama?

# BERTOBAT
Ujilah segala motivasi pekerjaan/pelayanan yang kita lakukan saat ini untuk siapa dan untuk apa. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat” Wahyu 2:5.

# HIDUP DALAM KEPENUHAN ROH KUDUS
Kita tidak bisa hidup tanpa Roh Kudus karena Dia yang mengaruniakan kemampuan kepada kita untuk melayani-Nya dan jemaat-Nya, Dia juga yang membuat roh kita menyala-nyala dan berbicara kepada kita dari waktu ke waktu.

# JANGAN SEPELEKAN KASIH KARUNIA TUHAN
Salah satu pengajaran Nikolaus adalah menggampangkan kasih karunia Tuhan yaitu dengan beranggapan apapun yang kita lakukan dalam hidup tidak akan berpengaruh kepada hubungan kita dengan Tuhan. Kasih karunia justru harus kita hargai dengan cara hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya.

# JADILAH PEMENANG
Tuhan Yesus sudah menyelamatkan kita dan menjadikan kita lebih dari pemenang. Jika kita menjalankan hidup kita dengan mengandalkan kekuatan sendiri, maka kita akan gagal menjadi pemenang.

# INGAT SELALU YANG TELAH TUHAN BERIKAN
Kita yang seharusnya binasa selama-lamanya, oleh karena kasih karunia dan pengampunan-Nya, sekarang kita akan dinantikan untuk hidup kekal bersama-Nya selama-lamanya.

Hiduplah senantiasa dengan tidak melupakan KASIH MULA-MULA KITA kepada Tuhan dan teruslah hidup di dalam-Nya sampai Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Amin.

Tuhan Memberkati.
Sumber: Warta Sepekan GBI PelNus
Share:

Friday, March 9, 2018

HIDUP DI DALAM KEHENDAK ALLAH

Hidup dalam kehendak Allah adalah menerima firman Tuhan dengan segenap hati dan kita memberi hati untuk menuruti firman-Nya. Firman Tuhan yang memenuhi hati menjadikan kita mengenal kehendak Allah Bapa, dan mendorong kita untuk melakukannya. Apa yang memenuhi hati kita, menentukan apa yang ingin kita lakukan. Hati yang terbuka menyambut firman-Nya akan diliputi oleh kehendak Allah. Kehendak Allah bagi kita ada di dalam firman-Nya.
        Hati yang dipersembahkan seutuhnya kepada Tuhan Yesus membuat kita dapat menyambut firman Tuhan dengan tulus. Membuat kita bersungguh-sungguh hidup dalam firman-Nya. Kesungguhan hati hidup dalam kehendak Allah berjalan sejajar dengan kerelaan mempersembahkan hidup kita seluruhnya bagi Tuhan. Selayaknyalah kita meresponi pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita dengan mempersembahkan hidup kita bagi-Nya. Karena Dia telah terlebih dahulu menyerahkan nyawanya bagi kita.
Tuhan telah mengaruniakan kepada kita hati yang baru sejak kita menjadi ciptaan baru didalam Kristus. Tetapi kitalah yang bertanggung jawab untuk menjaga hati kita bersih. Hati yang bersih sesungguhnya adalah “tanah yang subur” bagi benih firman Tuhan yang ditabur. Tuhan mencari hati yang bersih. Dia Allah yang kudus. Hati yang tulus, murni dan lembut adalah berharga di mata Tuhan. Jangan biarkan ada lalang yang ditaburkan musuh mengotori hati dan pikiran. Batu dan kerikil yang pernah terselip haruslah dibongkar dan dibuang dari hati. Maka firman Tuhan akan mudah untuk menembus hati. Ketika hati kita bersih dan terbuka menerima firman-Nya, maka firman itu bisa mengakar kuat di hati kita.

MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN
        Kita harus merenungkan dan memperkatakan firman Tuhan, supaya bisa mengakar dalam di hati. Kita harus berlatih untuk konsisten merenungkan firman Tuhan. Mengapa harus berlatih dan konsisten?
1.   Karena firman Tuhan yang kita renungkan itu akan menghadirkan hikmat, akal budi dan kebijaksanaan yang berasal dari Tuhan. Pengertian yang kita dapat dari merenungkan, akan menjadi makna yang khusus dan mendalam, inilah yang membuat firman itu mengakar di hati.
2.     Karena ketekunan dalam merenungkan firman Tuhan akan membuat kita terarah untuk fokus kepada Tuhan. Tuhan menghendaki agar hidup kita selalu sesuai dengan apa yang tertulis dalam firman-Nya. Firman yang kita perkatakan dan renungkan menjadikan kita dapat bertindak tepat sesuai dengan isi firman.
3.   Karena firman yang kita renungkan membangkitkan iman dan mengokohkan pengharapan. Tekanan dan goncangan kehidupan yang terjadi menjadi lebih mudah kita tanggulangi.
4.       Karena firman yang kita renungkan dan perkatakan akan menjadikan roh kita responsif kepada Roh Kudus. Pewahyuan yang segar dari Roh Kudus mengalir ke dalam hati yang suka untuk merenungkan firman.
Buahnya adalah kita hidup dalam kehendak Allah Bapa. Mencintai firman adalah ekspresi dari mencintai Tuhan Yesus sendiri. Dia adalah Firman Yang Hidup.


PERTOLONGAN DARI ROH KUDUS
        Roh Kuduslah yang mengaruniakan hikmat dan pengertian untuk mengenal kehendak Allah dengan benar. Seberapa kita bergaul dan mengandalkan Roh Kudus dengan dalam, maka pengenalan akan Allah dan kehendak-Nya pun akan bertambah semakin mendalam. Penyembahan dalam roh dan kebenaran yang setia kita lakukan adalah bagian penting untuk bergaul dengan Roh Kudus. Dan waktu yang kita persembahkan untuk mencari hadirat Tuhan dan juga sikap yang mau dengar-dengaran akan suara-Nya adalah unsur penting yang akan menjadikan roh kita semakin lentur terhadap Roh Kudus.
        Firman di hati, dan mengerti kehendak Allah akan menjadikan kita dapat membangun hidup yang berkenan kepada Allah. Apa yang kita lakukan menghasilkan buah yang baik bagi-Nya. Kita akan merasa layak dihadapan-Nya. Kita memiliki pengharapan pasti dan keyakinan untuk menerima apa yang telah Dia sediakan bagi orang-orang pilihan-Nya.

BERKOMITMEN ATAS TUJUAN ALLAH
        Setelah di dalam Kristus, kita adalah orang yang telah diperdamaikan dengan Allah. Kita ditetapkan Tuhan untuk tujuan dan target Ilahi. Kita dipanggil untuk menjadi kudus, tak bercela, tak bercacat sebagai milik Kristus. Kita dipanggil untuk berkomitmen terhadap tujuan Tuhan. Untuk itu kita harus hidup dalam kehendak Allah setiap hari. Maka apa yang Dia rancangkan, dan yang disediakan bagi kita itulah yang terwujud dalam hidup kita.
        Paulus adalah contoh orang yang berkomitmen hidup dalam kehendak Allah. Sejak berjumpa dengan Tuhan Yesus, dia mempersembahkan sepenuh hidupnya menjadi milik Tuhan Yesus. Tidak lagi hidup bagi dirinya sendiri. Hidupnya adalah Kristus. Hidupnya adalah untuk mengembangkan orang yang dilayaninya agar meningkat kepada kehidupan yang berkembang dan maksimal bagi Tuhan.

Aku telah mati tersalib bersama Kristus, hidupku bukan aku lagi, melainkan Kristus. Mati itu keuntungan, hidup itu adalah mengerjakan kehendak Bapa. Hidupku adalah untuk menghasilkan buah bagi Tuhan.” (Galatia 2:20, Filipi 1:21-22).

Tuhan Yesus Memberkati.
Sorce:Warta GBI MP
Share:

Monday, January 22, 2018

UNITY DALAM KELUARGA

Kisah Para Rasul 1:14: “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.”

Unity di dalam Tuhan, merupakan kunci mengalami kemuliaan Tuhan. Unity dalam suatu komunitas yang besar, harus dimulai dari komunitas yang kecil yaitu keluarga, karena keluarga adalah unit yang terkecil dari masyarakat dan inti keluarga ialah suami istri. Betapa pentingnya unity dimulai dari suami istri, kemudian unity antara orangtua dengan anak. Saat laki-laki dan perempuan, suami istri unity akan terjadi terobosan yang dahsyat.

MENGAPA SERINGKALI SULIT UNITY?
(1). KURANG UCAP SYUKUR
            Firman Tuhan menyatakan: “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kitaEfesus 5:20. Mengucap syukur adalah perintah Tuhan. Tetapi mengapa sering terjadi dalam keluarga sulit untuk mengucap syukur? Karena suami fokus kepada kekurangan istri. Juga istri fokus kepada kelemahan sang suami, bukan kepada kekuatan dan kebaikannya. Orangtua juga banyak mengeluh tentang anak-anak yang telah Tuhan anugerahkan. Karena mereka lebih melihat akan kekurangan-kekurangan yang ada di dalam diri anak mereka.
            Suami sebagai imam, harus bersyukur untuk istri, karena dibalik keberhasilan seorang suami, sedikitnya ada 2 wanita yang sangat berperan yakni ibu yang melahirkan, dan istri sebagai penolong, pendamping dan penghibur bagi suami dan anak-anaknya.
            Istri juga mulai bersyukur untuk suami yang Tuhan berikan. Renungkanlah akan hal-hal kebaikan pasangan Anda, maka ucapan syukur akan lebih gampang mengalir dari kehidupan Anda.
            Setiap pasangan, bersyukurlah untuk setiap anak yang Tuhan titipkan dalam keluarga. Tiap anak memiliki karakter dan potensi yang berbeda. Karena itu setiap orangtua harus mendoakan dan mengusahakan semaksimal mungkin, agar setiap anak menggenapi rencana Allah dalam hidupnya. Maka itulah pengucapan syukur yang indah dalam kehidupan orangtua. Setiap orangtua disebut berhasil apabila mereka dapat membawa setiap anak untuk dapat menggenapi rencana Allah dalam tiap kehidupan putra-putri mereka.

(2). KESOMBONGAN
            Firman Tuhan menyatakan: “…rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan KristusEfesus 5:21. Kesombongan, cenderung untuk meremehkan orang lain, merasa dirinya lebih dari pada pribadi lain. Orang yang rendah hati, gampang terlihat melalui sikap yang gampang mengampuni dan tidak mau menyimpan kekecewaan dan kepahitan, di saat terjadi konflik ataupun perbedaan pendapat. Sebaliknya orang yang sombong, sulit mengampuni, bahkan rela menyimpan kepahitan dalam hatinya.
            Firman Tuhan menyatakan: “…barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikanLukas 14:11. Pernikahan yang saling menuntut, membuat hubungan suami istri semakin jauh. Pernikahan yang didasari sikap melayani dan membahagiakan pasangannya, akan meningkatkan keintiman dan kemesraan. Janganlah menuntut pasangannya untuk terlebih dahulu memulai, tetapi awalilah dari dirimu sendiri.

HADIAH TUHAN DARI UNITY
(1). PERMOHONAN DOA DIKABULKAN
…Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorgaMatius 18:19. Ketika keluarga sepakat dalam Tuhan, juga unity bersama anak-anak mereka, permohonan doa mereka dikabulkan oleh Bapa di sorga. Kebiasaan dalam unity keluarga juga membuat lebih gampang untuk unity dalam gereja. Karena gereja terdiri dari keluarga-keluarga.
Bila ada doa yang belum dikabulkan oleh Tuhan, coba selidiki hati kita, apakah sudah sepakat sebagai suami istri? Sepakat dengan rekan kerja/bisnis? Sepakat dengan teman kuliah? Dan lain-lain.

(2). HADIRNYA TUHAN
            “…di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah merekaMatius 18:20. Kehadiran Tuhan membuat suasana rumah menjadi ceria dan bahagia. Suasana surga ada di tengah-tengah keluarga. Keindahan dan kebahagiaan keluarga tidak ditentukan oleh fasilitas ataupun materi. Namun kehadiran Tuhan walaupun ditengah fasilitas yang sederhana, menjadikan suasana yang indah, bahkan semua anggota keluarga diberikan Tuhan karunia untuk dapat menikmatinya. Kehadiran Tuhan membuat segala sesuatu menjadi berubah.


Tuhan Yesus Memberkati.
Sumber: GBI MP.
Share:

Wednesday, December 20, 2017

DUA SISI KASIH KARUNIA

Filipi 1:29
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.”

BAGAIMANA BERTUMBUH DALAM KASIH KARUNIA?
Pengenalan akan Tuhan menentukan besar kasih karunia yang kita peroleh, dalam 2 Petrus 1:2 dikatakan “Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.” Semakin dalam kita mengenal Tuhan, semakin besar kasih karunia yang kita peroleh. Yohanes 1:16-17 berkata, “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.”

MENGAPA KITA PERLU KASIH KARUNIA?
v  Oleh kasih karunia kita dibenarkan dan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Roma 3:23-24, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”
Karena Kasih karunia, oleh iman kita beroleh keselamatan. Efesus 2:8-9, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
v  Karena kasih karunia, ada jalan keluar dari permasalahan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
v  Karena kasih karunia, Tuhan berkenan berjalan bersama dengan kita, juga kita memperoleh segala berkat-berkat.

Kasih karunia memiliki dua sisi, yaitu sisi berkat dan sisi penderitaan. Seperti mata uang yang mempunyai dua sisi dan jika hanya memiliki satu sisi, mata uang tersebut tidak memiliki nilai; demikian juga kasih karunia, jika hanya memiliki sisi berkat atau penderitaan saja, belum lengkap dan utuh. Kebanyakan orang ke gereja hanya untuk mencari berkat saja dan penderitaan selalu di-identikkan dengan dosa. Tapi 2 Timotius 3:12 berkata, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Jadi kalau menolak penderitaan, kita hanya menjadi orang Kristen yang rata-rata saja. Orang yang rata-rata tidak bisa menjadi inspirasi. Dunia akan mengikuti orang yang memiliki prestasi yang luar biasa. Orang-orang yang ‘outstanding’ yang akan membawa pengaruh dan inspirasi. Yakobus 1:2-4 menjelaskan bahwa pencobaan dan ujian terhadap iman menghasilkan ketekunan, dan ketekunan akan menghasilkan buah yang matang supaya menjadi sempurna, utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Jadi kita dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga menderita untuk Dia. Kita dipanggil bukan saja untuk diselamatkan, tapi juga untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Tuhan setiap hari. Jika kita menderita karena jujur, saleh, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, maka penderitaan kita itu adalah pintu gerbang untuk masuk ke dalam kemuliaan Tuhan.

Mari belajar dari Ayub. Sebelum kehilangan segala sesuatu, Ayub mengenal Tuhan hanya dari perkataan orang. Tetapi, setelah melalui pencobaan, Ayub mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Melalui penderitaan, Ayub mengenal Tuhan secara pribadi. Ayub 42:5, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” Setelah Ayub lulus dari ujian, Tuhan memberkatinya dua kali lipat, Ayub 42:10, “Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.”

Marilah kita bersyukur dan menganggap itu sebagai suatu kebahagiaan apabila diizinkan untuk mengalami ujian dan penderitaan karena setelah iman kita dimurnikan, kita akan menjadi dewasa, sempurna, memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya (1 Petrus 1:7).
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”


Tuhan Memberkati.
Sumber: Warta GBI Pelita Nusantara.
Share:

Tuesday, November 21, 2017

MEMPERHATIKAN ORANG LEMAH



Mazmur 41:2-4
Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.”

            Salah satu panggilan Tuhan bagi orang-orang Kristen adalah memperhatikan dan menolong sesama serta bertanggung jawab atas hal-hal yang bersifat sosial kepada masyarakat. Tuhan Yesus mengajar kita di Matius 22: 37-40 untuk mengasihi Tuhan, Allah kita dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Matius 5:13-16 berkata, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Cara kita menunjukkan kualitas kasih dinilai dan dirasakan pada saat kita bermurah hati dan membagi. Kasih akan dinikmati saat kita berjalan dengan murah hati.

            Yesaya menjelaskan tentang apa yang kita alami saat kita membagi-bagi pada orang-orang yang lapar, tidak menyembunyikan diri terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan rumah dan pakaian, serta menyerahkan kepada orang lapar apa yang kita inginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas. Yesaya 58:7-12, “Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni”.

Apa yang Tuhan janjikan bila kita bermurah hati pada orang-orang yang membutuhkan pertolongan?
1.        Akan berbahagia karna Tuhan akan meluputkan dia pada waktu celaka.
Mazmur 41:2 “Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka.”

2.        Akan berbahagia karna Tuhan akan melindunginya dan memelihara nyawanya.
Mazmur 41:3, ”TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya!

3.        Tuhan membantu dan memulihkannya pada waktu sakit.
Mazmur 41:4, “TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.”

4.        Terangnya akan merekah seperti fajar dan lukanya akan pulih dengan segera.
Yesaya 58:8, “Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.”

5.        Saat ia memanggil, Tuhan akan menjawab dan menolong.
Yesaya 8:9a, “Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!

6.        Terangnya akan terbit dalam gelap seperti rembang tengah hari.
Yesaya 58:10, “Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.”

7.        Tuhan akan menuntun ia senantiasa, memuaskan hatinya ditanah yang kering, membaharui kekuatannya, akan seperti taman yang diari dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
Yesaya 58:11, “TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.”

8.        Ia akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad dan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan.
Yesaya 58:12, “Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.”

Oleh karena itu, janganlah berhenti memberi dan memperhatikan orang-orang lemah yang membutuhkan. Biarlah orang-orang menikmati kasih Tuhan yang mengalir dari dalam kita dan melihat perbuatan baik kita serta memuliakan Bapa di surga.

Tuhan Yesus Memberkati.
Share:

Definition List

Unordered List

Support